Powered By Blogger

Monday, May 30, 2011

CERITA TENTANG HATI DAN BELATI ( A STORY OF HEART, LOVE AND DAGGER versi Indonesia)


CERITA TENTANG HATI DAN BELATI
A STORY OF HEART, LOVE AND DAGGER.

Lelaki itu menganggap ia telah mencintai gadis itu dengan sepenuh hati. Dan ia mengharapkan gadis itu membalas cintanya dan mungkin mencintainya dengan sepenuh hati pula, seperti yang ia lakukan. Ia ingin memiliki hati gadis itu, menggenggamnya dan menyimpanya dalam relung dadanya. Hingga akhirnya belati menjadi pilihannya. Belati yang merobek dada gadis, untuk menyimpan hatinya di dada lelaki itu. namun, sesungguhnya ia tak tahu. Bahwa ajal itu telah merenggut hatinya.
Pandangan gadis itu telah memikat hati seorang pria. Pandangan mata yang tajam dari seorang gadis dan senyumnya yang manis tealh membuat seorang lelaki jatuh hati kepadanya. Nando, begitulah orang memanggil lelaki itu, pria sederhana namun memiliki ketampanan di tingkah lakunya. Memang ia bukan dari kalangan yang berpunya, harta yang ia miliki adalah hatinya yang ingin diberikan kepada orang yang membutuhkan cinta dan sebuah belati. Belati yang selalu menemaninya bekerja, untuk menafkahi hidupnya sehari-hari. Namun sayang, Nando sepertinya ia telah jatuh cinta kepada gadis yang salah, atau dia yang salah mencintai seorang gadis.
            Perkenalannya dengan Rasmi sekitar sebulan yang lalu membuat Nando menjadi lebih bersemangat dalam melanjutkan hidupnya yang masih cukup panjang. Nando sudah sepantasnya menikah, karena umurnya telah mencapai 26 tahun. Namun apa daya, hatinya belum bisa terpikat hati seorang gadis. Di lain pihak, ia juga sadar bagaimana keadaan hidupnya. Ia tidak seperti lelaki lain, yang bisa mengendarai mobil atau motor yang stylish dan fashionable. Ia hanyalah lelaki sederhana, hanya menjadi dirinya sendiri.
“Hai, are you from heaven? You are so beautiful. May I know your name?”, kalimat inilah tterucap saat Nando memulai perkenalannya. “Don’t lie, aku hanya gadis dari desa sebelah. Baiklah, namaku Rasmini. You can call me Rasmi, how about you?”, gadis itu mengulurkan tangannya sembari tersenyum. “I am Nando”, ia hanya terpaku tak berkata lagi. Sebuah respon yang tak disangka dari seorang gadis berumur 22 tahun. Rasmi adalah gadis dari desa tetangga. Ia begitu anggun dan mempesona /pesona siapapun yang meihatnya. Satu hal yang perlu diketahui, Rasmi adalah seorang anak dari keluarga terpandang. Ia memiliki obsesi dan ego yang sangat tinggi, namun ia sangatlah ramah pada semua orang.
Melalui perkenalan itulah, Nando semakin sering mengunjungi desa tetangganya. Untuk menjual hasil kebun, menjadi tukang, dan melakukan berbagai pekerjaan. Tentunya, belatinya selalu menemaninya kapanpun dan dimanapun. Hubungan antara nando dan rasmi semakin baik saja. Bisa dikatakan semakin mesra. Akan tetapi, perbedaan antara mereka sangatlah banyak. Mungkin bisa dikatakan lelaki singkong dan gadis keju. Begitu jauhnya jarak antara mereka. Namun itu semua taidak berarti apa-apa lagi bagi Nando. Ia tidak peduli  dengan apa yang ia dengar, ia hanya memiliki sebuah tujuan untyuk mendapatkan hati dari seorang Rasmi. Inilah membuat ia semakin giat bekerja. Hanya untuk bisa menunjukkan bahwa dia mampu dan bukanlah seorang pecundang. Sebuah obsesi yang tidak pernah sesuai dengan keadaannya.
Berapa banyak uang telah ia keluarkan, berapa banyak pula pengabdian yang ia lakukan, berapa banyak pekerjaan telah ia kerjakan hanya  untuk membuktikan kemampuannya dan obsesinya. Namun apakah itu cukup untuk seorang gadis seperti Rasmi itu? yang penuh dengan segala keinginan gilanya. sekalipun Nando mengetahui jika ia harus kehilangan dan mengorbankan banyak hal. Itu karena how he do love her.
Nando wore a shirt with a tie in his neck. Black pants with a pair of new-black shoes looked very serasi. Segala sesuatu telah Nando persiapkan, setangkai mawar merah tergenggam di tangannya. Tidak lupa nando menyelipkan belatinya di punggungnya, di bawah kemeja putihnya. Nando berfikir hari itu adalah hari tepat untuik melamar seorang gadis, seperti apa yang terpampang di kalender.
Dengan langkah pasti Nando memasuki rumah Rasmi. Ia berencana mengajak Rasmi pergi untuk dinner bersamanya untuk ia bisa mengungkapkan isi hatinya. Rasmi pun tidak menolaknya. tidak ada salahnya pula karena mendapat undangan makan malam gratis. Rasmi tampak begitu cantik menggunakan gaun yang diberikan Nando beberapa minggu lalu.
Akhirnya mereka ke sebuah restorant di kota. Walu hanya mengendarai old motorcycle, Rasmi terlihat begitu antusias. Tiba-tiba Nando menghentikan sepeda motornya di persimpanagn dekat kuburan. Sebuah kalimat yang terucap dari bibir seorang Seorang, “:Aku ingin hatimu, cintamu yang tulus!”.  Sudah terlalu lama nando berdiri dan menatap Rasmi. “Telah banyak yang aklu lakukan untukmu, sebagai tanda cintaku. Maukah kamu menjadi kekasihku?”, sambung Nando. Mendengar kalimat itu, Rasmi hanya bengong lalu dengan lancing ia menjawab. “Tidak! Aku tidak pernah mencintaimu sama sekali! Apa yang bisa kamu berikan untukku? Apa cinta yang kau berikan? Atau belati berkaratmu itu akan kau berikan sebagai mas kawinmu?”. Itulah kata-kata yang menusuk telinga Nando. Bagaimana mungkin seorang yang ia cintai mengatakan hal seperti itu. Apakah mungkin Rasmi memberikan cintanya kepada Nando selama ini, atau hanya memanfaatkan apa yang dimiliki oleh nando? Dan ternyata gadis itu tidak pernah mencintainya seperti ia mencintai gadis itu.
Tiba-tiba nando mengeluarkan belatinya dari balik bajunya. Rasmi sangat terkejut, hendak berlari. Namun secepat kilat pula Nando memegang tangannya. “Apa yang ingin kamu lakukan Nando? Jangan berpikiran gila nando!” teriak Rasmi.
“Hati dan Cinta ini kuberikan dengan ikhlas, berharap engkau mencintai dan memilikinya. Dan belati ini, mungkin hanya sebatas alat untukku membuktikan betapa aku mencintaimu. Belati ini kubawakan bukan untuk melukaimu, atau membunuhmu. Aku ingin menggunakannya untuk melindungimu jika ada orang bermaksud jahat terhadapmu”
“Rasmi terimalah hati dan belati yang kubawa, karena hanya inilah harta yang kumiliki. Aku hanya ingin memilkimu dan mencintaimu, dan berharap kamu juga melakukan hal yang sama. Hatimu ingin kumiliki untuk kusimpan di dadaku, dan hatiku untuk kau simpan di dadamu.” dengan lembut Nando berkata pada Rasmi. “Tidak! Aku tak pernah mencintaimu Nando, kamu bukanlah apa-apa. Tahu diri donk, siapa dirimu. Apa yang kamu punya untuk mencintaiku?”, Rasmi mulai ketakutan di depan Nando. Degan tenang pula Nando menjawabnya, “Baiklah Rasmi jika itu memang pilihanmu. Aku tak akan membeli hatimu dengan emas berlian, akan tetapi aku sendiri akan berusaha mengambilnya. Untuk kumiliki”.
“Silakan, jika kau bisa memilki hatiku”. Tanpa disadari oleh Risma, ia salah mengenai perkataan itu. Ia berpikir bahwa tidak mungkin Nando bisa memiliki hatinya, karena ia tak pernah mencintai Nando. Namun, berbeda dengan apa yang ada dipikiran Nando. Nando telah memindahkan belatinya ke tangan kanan, bersiap memasukkan kembali ke punggungnya.
Nando menganggap ia telah mencintai Rasmi dengan sepenuh hati. Dan ia mengharapkan Rasmi membalas cintanya dan mungkin mencintainya dengan sepenuh hati pula, seperti yang ia lakukan. Ia ingin memiliki hati gadis itu, menggenggamnya dan menyimpanya dalam relung dadanya. Hingga akhirnya belati menjadi pilihannya. belati yang merobek dada Rasmi untuk didapatkannya hati itu agar bisa menyimpan hati Rasmi di dadanya. Nando ingin mempersembahkan setangkai mawar merah, mawar merah semerah darah, semerah darah yang mengalir dari dada Rasmi. Namun, Nando salah ternyata ajal lebih dahulu merenggut hatinya, dan hati Rasmi tak ada di dada siapapun juga,tak ada yang memiliki, hanya tergeletak di atas tanah, dan hati Nando telah siap meloncat dari dadanya yang telah robek oleh belatinya sendiri.